PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

  1. Pemeriksaan Payudara sendiri ( SADARI )

A.1 Dasar Sadari

Kanker payudara sering ditemukan di seluruh Dunia dengan insidens relatif tinggi, yaitu 20% dari seluruh keganasan. Dari 600.000 kasus kanker payudara baru yang didiagnosis setiap tahunnya. Sebanyak 350.000 di antaranya ditemukan di Negara maju, sedangkan 250.000 di negara yang sedang berkembang.(Moningkey, 2000).

Diperkirakan di AS 175.000 wanita didiagnosis menderita kanker payudara yang mewakili 32% dari semua kanker yang menyerang wanita. Bahkan, disebutkan dari 150.000 penderita kanker payudara yang berobat ke rumah sakit, 44.000 orang di antaranya meninggal setiap tahunnya. American Cancer Society memperkirakan kanker payudara di Amerika akan mencapai 2 juta dan 460.000 di antaranya meninggal antara 1990-2000 (Moningkey dalam Agustina Alwi,2009).

Di Kanada tahun 2005 penderita kanker payudara diperkirakan mencapai 21.600 wanita dan 5.300 orang akan meninggal dunia, demikian sebuah laporan di Canadian Cancer Society. Sementara itu, Australian Institute of Health and Welfare melaporkan, satu dari sebelas wanita di Australia menderita kanker payudara sebelum usia 75 tahun. Pada tahun 2001 di Australia 11.791 wanita menderita kanker payudara dan 2.594 orang meninggal dunia karena penyakit tersebut (Agustina Alwi,2009).

Pada tahun 2010 WHO (World Health Organization)memperkirakan angka kejadian yang terkena kanker payudara terdapat 11 juta dan tahun 2030 akan bertambah menjadi 27juta kematian akibat kanker (Yohannes dalam Mila, 2013).

Menurut data Pathology Based Cancer Registry yang dilakukan oleh ikatan patologi anatomi Indonesia yang bekerja sama dengan yayasan kanker Indonesia, kanker payudara di Indonesia menduduki peringkat kedua dari semua jenis kanker yang sering diderita. Karenanya, perkembangannya harus dicermati.Sementara itu, di Amerika Serikat beberapa Negara maju lainnya, kanker payudara menduduki peringkat pertama(Luwia, 2009).

Kanker payudara yang juga disebut dengan Ca Mamae merupakan pertumbuhan sel  payudara yang tidak terkontrol karena terjadi perubahan abnormal dari gen yang berperan dalam pembelahan sel. Kanker payudara sampai sekarang masih menjadi masalah karena merupakan jenis kanker yang angka kejadiannya paling tinggi di Indonesia (Pusat Komunikasi Publik Setjen Depkes, 2011).Kanker payudara merupakan gangguan payudara yang paling ditakuti perempuan.Salah satu penyebabnya karena penyakit ini tidak dapat disembuhkan jika ditemukan pada stadium lanjut.Padahal, jika dideteksi secara dini, penyakit ini sebetulnya bisa diobati sampai sembuh.Penyebab pasti penyakit ini belum diketahui. Penyebab yang ada hanya merupakan dugaan-dugaan, biasa disebut sebagai faktor-faktor resiko terkena kanker payudara (Boyles dalam Mila, 2013).

Di Indonesia angka kesakitan yang disebabkan oleh kanker masih tinggi. Kanker dapat menyerang pada semua lapisan masyarakat tanpa mengenal status sosial, umur, dan jenis kelamin. Dari segi status sosial, penyakit kanker dapat menyerang orang kaya, miskin, berpendidikan tinggi maupun orang-orang yang tidak berpendidikan sama sekali. Anak-anak, remaja, dan orang dewasa tidak bisa terhindar dari serangan kanker, begitu pula dengan pria ataupun wanita. Namun menurut Mardiana (2004) diperkirakan sekitar 60% penderita kanker di Indonesia adalah wanita. Kaum wanita cukup rentan terhadap serangan kanker, terutama pada organ vital seperti payudara dan juga organ reproduksi lain seperti rahim, indung telur dan vagina. Bagi wanita penyakit ini merupakan momok sekaligus ancaman yang menakutkan.

Di Indonesia kanker payudara menduduki peringkat kedua setelah kanker leher rahim diantara kanker yang menyerang wanita. Rata-rata penderita kanker payudara. Kepala Departemen Radioterapi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo(RSCM) Soehartati Gondhowiardjo mengatakan,  jumlah penderita kanker di Indonesia kian meningkat. Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2012 menyebutkan, prevalensi kanker mencapai 4,3 banding 1.000 orang. Padahal data sebelumnya menyebutkan prevalensinya 1 banding 1.000 orang. Kenaikan prevalensi kanker di Indonesia menjadi masalah bagi pengobatan (Tribun news, 2013).

Menurut Soehartati, Indonesia perlu menambah pusat pengobatan kanker dengan lokasi yang merata.”Pusat pengobatan kanker di Indonesia masih 22 rumah sakit negeri, dan 2 rumah sakit swasta. Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia (16,85%), disusul kanker leher Rahim (11,78%). Kanker tertinggi yang diderita wanita Indonesia adalah kanker payudara dengan angka kejadian 26 per 100.000 perempuan, disusul kanker leher Rahim dengan 16 per 100.000 perempuan. Menurut data SIRS 2007, kasus kanker bronchus dan paru pada pasien rawat inap sebesar 5,8% dari seluruh jenis kanker ( Sudarianto, 2010).

Deteksi dini dapat menekan angka kematian sebesar 25-30%, sehinga sangat penting dianjurkan kepada masyarakat untuk melakukan deteksi dini kanker payudara dengan cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri (Saryono & Roischa,2008,hal 20)

Usia termuda terkena kanker payudara adalah di atas 25 tahun dan peningkatan prevalensi kanker payudara terjadi pada kelompok usia kurang dari 45 tahun. Masa inkubasi kanker payudara diperkirakan 8-12 tahun, dengan demikian upaya deteksi dini sangat diperlukan. Kesadaran akan pentingnya memahami apa dan bagaimana penyakit kanker tersebut menjadi sangat penting, sebab pengenalan dan pemahaman sejak dini akan mampu mendeteksi dini setiap gejala penyakit ini, sehingga penyakit kanker ini bisa ditangani sejak dini, karena jika sudah terdeteksi sejak dini, penanganannyapun efektif dan efisien, sehingga tidak terlalu membahayakan dan bahkan bisa ditangani secara tuntas (Diananda, 2009).

A.2. Pengertiaan SADARI

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) adalah pengembangan kepedulian seorang wanita terhadap kondisi payudara sendiri,( nisman,2011)

  1. Perlunya melakukan SADARI

Waktu yang tepat untuk periksa payudara sendiri adalah satu minggu setelah selesai haid. Jika siklus haid telah berhenti,maka sebaiknya dilakukan periksa payudara sendiri pada waktu yang sama setiap bulannya dan waktu yang dibutuhkan tidak lebih dari 5 menit.

Menurut Long(1999),wanita yang dianjurkan melakukan SADARI atau Breast Self Examination(BSE) dan saran melakukan pelaksanaan SADARI adalah sebagai berikut:

  1. Wanita usia subur : dilakukan 7-8 hari setelah menstruasi
  2. Wanita pascamenopouse : pada waktu tertentu setiap bulan
  3. Setiap wanita berusia diatas 20 tahun perlu melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) setiap bulan.
  4. Wanita yang beresiko tinggi sebelum mencapai usia 50 tahun perlu melakukan mamografi setiap tahun,pemeriksaan payudara oleh dokter setiap 2 tahun.
  5. Wanita yang berusia antara 20-40:
  • melakukan mammogram awal atau dasar antara usia 35 sampai 40 tahun
  • melakukan pengujian payudara pada dokter setiap 3 tahun
  1. wanita yang berusia antara 40-49 tahun melakukan pemeriksaan payudara pada dokter dan mamografi setiap 1-2 tahun.
  2. Wanita yang usia diatas 50 tahun melakukan pemeriksaan payudara pada dokter dan mamografi setiap tahun.
  3. Manfaat dan Tujuan SADARI
  4. Manfaat SADARI
  5. Deteksi dini merupakan langkah awal yang sangat penting untuk mengetahui secara dini adanya tumor atau benjolan pada payudara sehingga dapat mengurangi tingkat kematian karena penyakit tersebut.
  6. Deteksi dini dapat bermanfaat untuk meningkatkan kemungkinan harapan hidup 85% ganguan atau benjolan ditemukan oleh penderitasendiri melaluia pemeriksaan dengan benar.
  7. pemeriksaan payudara sendiri adalah metode termudah,tercepat,termurah,dan paling sederhana yang dapat mendeteksi dini kanker payudara.
  8. Tujuan SADARI

 

  1. SADARI hanya mendeteksi secara dini kanker payudara,bukan untuk mencegah kanker payudara
  2. dengan adanya deteksi dini maka kanker payudara dapat terdeteksi pada satadium awal sehingga pengobatan dini akan memberikan angka harapan hidup lebih lama.

5.Cara Melakukan SADARI

Ada 5 langkah melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

  1. Mulailah dengan mengamati payudara dicermin dengan bahu lurus dan lengan dipinggang. Dalam pemeriksaan ini yang harus diamati adalah bentuk payudara,ukuran,dan warna. Rata-rata payudara berubah tanpa kita sadari. Perubahan yang perlu kita waspadai adalah jika payudara berkerut,cekung kedalam,atau menonjol kedepan karena ada benjolan. Putting susu ysng berubah posisi dimana seharusnya menonjol keluar, malah tertarik kedalam,dengan warna memerrah dan terasa sakit.
  2. Setelah itu, angkat kedua lengan untuk melihat apakah ada kelainan pada kedua payudara. Kembali amati prubahan yang terjadi pada payudara,seperti berkerut, cekung kedalam,atau menonjol kedepan karena ada benjolan. Putting susu ysng berubah posisi dimana seharusnya menonjol keluar, malah tertarik kedalam,dengan warna memerrah dan terasa sakit.
  3. Sementara masih didepan cermin,tekan putting apakah ada cairan yang keluar (bias berupa cairan putih seperti susu,kuning atau darah). Kemudian, berbaringlah dengan tangan kanan dibawah kepala. Tepat dibawah bah, letakkan sebuah bantal kecil untuk mengganjal. Raba payudara kanan dengan kanan kiri untuk merasakan perubahan yang ada dipayudara sebelah kanan,dan lakukan sebaliknya. Tekan secara halus dengan jari-jari secara datar dan serentak. Selubungi payudara dengan jari dari arah atas sampai bawah, dari tulang selangka kebagian atas perut,dari ketiak keleher bagian bawah. Ulangi pola ini sehingga yakin bahwa seluruh payudara telah tercover.
  4. Selanjutnya lakukan pada bagian putting. Buat lingkaran yang makin lama makin besar hingga mencapai seluruh tepi payudara. Menggunakan jari,buatlah gerakan keatas dan kebawah,berpindah secara mendatar atau menyamping seperti sedang memotong rumput. Rasakan seluruh jaringan payudara dibawah kulit dengan rabaan halus hinga rabaan dengan sedikit tekanan.
  5. Terakhir, rasakan payudara ketika sedang berdiri atau duduk.. bagi kebanyakan wanita, paling mudah untuk merasakan payudara ketika payudara sedang basah dan licin sehingga waktu paling cocok adalah ketika sedang mandi dibawah shower. Lakukan perabaan seperti pada langkah ke-4 dan yakinkan bahwa seluruh payudara sudah ter-cover oleh rabaan tangan.

6.Masalah yang ditemukan saat SADARI

Berikut beberapa masalah atau kelainan yang mungkin ditemukan saat SADARI dilakukan yaitu:

  1. Terjadi pembekakan
  2. Terjadi perubahan warna kulit
  3. Terjadi tarikan puting
  4. Terjadi perlukaan
  5. Timbul rasa nyeri
  6. Terjadi pembengkakan didaerah ketiak
  7. Terjadi perlukaan didaerah ketiak

 

 

 

7  Pemeriksaan penunjang

Ada beberapa pemeriksaan pembantu untuk menuju diagnosa menuju  akhir suatu tumor payudara

  1. Mammogram

Adalah suatu alat yang menggunakan sinar rontgen (sinar X ).Bentuknya seperti alat rontgen biasa,hanya disini payudara dijepit diantara lempengan.pemeriksaan hanya memakan waktu beberapa menit,dan sedikit menimbulkan rasa sakit. Tiap payudara dipotret dari atas dan samping jadi seluruhnya dibuat empat foto. Kedua payudara dipotret untuk dapat melihat perbedaan-perbedaan (Nancy wibisono,2009)

Suatu teknik pemeriksaan foto rontgen untuk jaringan lunak yang memberikan petujuk adanya kelainan. Keganasan akan memberikan tanda-tanda primer dan sekunder.(Tjokronegoro & utama,2005)

  1. Tanda primer berupa fibrosis reaktif,adanya perbedaan yang nyata antara ukuran klinis rontgenologis,adanya spikulae dan distorsi pada struktur arsitektur payudara.
  2. Tanda sekunder berupa retraksi, penebalan kulit, bertambahnya vaskularisasi, perubahan posisi papilla dan areola.

Ketetepatan pemeriksaan ini berbeda beda menurut laporan berkisar antara 83%-85%.

  1. Ultrasonography

adalah metode diasnotik yang memiliki kelebihan,seperti relatife  mudah dilakukan dan juga murah. Dengan USG payudara,dokter dapat melihat adanya pembesaran kelenjar atau timbulnya kantung yang berisi cairan yang bias menimbulkan kanker payudara.USG juga berperan pada payudara yang padat, biasanya ditemui pada wanita muda,yang kadang sulit dinilai dengan mamografi.USG juga dapat bermanpaaf membedakan jenis benjolan/tumor, apakah padat atau berupa kista. Ketepatan USG hanya sekitar 78%.

  1. Biopsi

Adalah suatu langkah atau tindakan dimana sebagian kecil jaringan dari suatu benjolan payudara diangkat untuk pemeriksaan dibawah miskroskop.

  1. Ada 10 langkah mencegah kanker payudara sejak dini

Dibawah ini terdapat beberapa langkah yang bias Anda lakukan untuk mengurangi risiko dan membantu pencegahan kanker payudara,10 kiat berikut berikut berdasarkan penelitian para peneliti diinggris.

  1. Kesadaran akan payudara itu sendiri

Lebih dari 90% tumor payudara dideteksi oleh wanita itu sendiri. Memerhatikan setiap perubahan pada payudara menjadi bagian penting perawatan kesehatan wanita. Saat ini wanita disarankan menjadi “breast aware”.ini beraarti wanita harus tahu seperti apa payudaranya didepan cermin, dan rasakan saaat mandi atau terlentang pada periode berbeda beda setiap bulan sehinga jika ada perubahan yang tidak normal akan segera diketahui.

  1. Berikan ASI pada bayi

Beberpa penelitian menujukan adanya hubungan antara pemberian ASI dan menurunnya risiko berkembangnya kanker payudara, sekalipun belum ada kesepakatan jelas. Para peneliti mengklaim bahwa lebih mudan dan lama seorang ibu memberikan ASI pada bayinya adalah semakin baik . hal ini didasari pada teori bahwa kanker payudara berkaitan dengan hormone estrogen. Pemberian ASI secara berkala akan mengurangi tingkat hormon tersebut.

  1. Jika menemukan benjolan,segera kedokter

Penelitian menujukan banyak wanita menunda untuk ke dokter jika mereka menemukan gumpalan pada payudaranya,mereka takut memilki kanker ini. Ini hal terburuk yang mereka lakukan. Jika menemukan gumpalan, segera konsultasi kedokter karena ini akan membantu menengkan pikiran. Jioka gumpalan tersebut adalah kanker, segera lakukan pengobatan yang tepat untuk menyelamatkan jiwa.

  1. Cari tahu apakah ada sejarah kanker payudara pada keluarga

Masih perlu banyak penelitiaan untuk memahami secara menyeluruh semu penyebab kanker payudara. Tetapi satu hal yang perlu diyakini adalah factor gen(keturunan). Setidaknya  faktor ini berpengaruh sekitar10% dari semua kanker payudara.

  1. Perhatikan konsumsi alcohol

Dalam sejumlah penelitian,alcohol memiliki kaitan dengan kanker. Hal ini didasari pda kenyataan bahwa alcohol meningkatkan estrogen

  1. Perhatikan berat badan

Obesitas nampaknya dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Para peneliti  menemukan wanita dengan berat badan 44 sampai 55 pound setelah umur 18 sebanyak 40% memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker disbanding mereka yang berubah ubah 4 sampai 5 puond semasa remajanya.

  1. Olahraga secaras teratur

Beberapa penelitian menyarakan bahwa olahraga dapat menurunkan risiko kanker payudara. Hal ini karena penelitian menunjukan bahw semakin kurang berolahraga. Semakin tinggi tingkat estrogen dalam tubuh.

  1. Kurangi makan berlemak

Ada banyak perdebatan tentang hubungan kanker payudara dengan diet. Tetapi ada bukti gaya hidup barat tertentu nampaknya dapat meningkatkan risiko penyakit.

  1. Jika lebih 50 tahun, lakukan screening payudara secar teratur

Meskipun masih perlu banyak penelitian untuk menetukan penyebab kanker payudara, namun salah satu faktor utamanya adalah faktor usia, 80% kanker payudaraterjadi pada wanita diatas umur 50 tahun.

  1. Belajar relaks

Sering disebut bahwa stress dapat menyebabkan semua jenis masalah pda kesehatan. Meskipun masih banyak pendebatan atas temuan ini, namun menurukan tingkat stress akan menguntungkan untuk kesehatan seacara menyeluruh, termasuk risiko kanker payudara.

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Amier hilda,djawarut herman,2014. Faktor- faktor yang berhubungan dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada siswi SMK PGRI Kab.Pankeb. http://library.stikesnh.ac.id/files/disk1/13/elibrary%20stikes%20nani%20hasanuddin–hildaamier-622-1-52141571-1.pdf  diunduh tanggal  21-12-2015 jam 10;15 wib

 

Erviana,dkk.Hubungan antara pengetahuan dan sikap siswa putri tentang kanker payudara terhadap pemeriksaan payudara sendiri di SMA  14 Semarang. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=183517&val=6378&title diunduh tanggal 21-12-2015,jam 20;50

 

Erviana,dkk.Hubungan antara pengetahuan dan sikap siswa putri tentang kanker payudara terhadap pemeriksaan payudara sendiri di SMA  14 Semarang. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=183517&val=6378&title diunduh tanggal 21-12-2015,jam 20;50

 

Handayani sri.sudarmiati sari,2012. Pengetahuan Remaja Putri tentang Cara Melakukan Sadari. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=74207&val=4707  diunduh tanggal 21-12-2015 jam 10;00 wib

 

Nadhiroh matun,dkk,2011.jurnal insan kesehatan,Stikes Insane Agung.Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku mahasiswa d-iv kebidanan tentang deteksi dini kanker payudara melalui pemeriksaanpayudara sendiri(SADARI) diStikes Insan UnggulSurabaya.http://www.stikes-insan-seagung.ac.id/wp-content/uploads/2012/04/INKES-Vol-3-no-2.pdf diunduh tanggal 21-12-2015, jam 10;24 wib

 

Etwiory jeane,dkk.Hubungan antara sumber informasi dan pengetahuan dengan sikap pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) siswa putri SMA N 9 Manado.  http://fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2014/08/ABSTRAK_DAN_JURNAL_JEANE.pdf diunduh tanggal 21-12-2015,t jam 20;35

 

Nisman artanty wenny,2011. Lima menit kenali payuda anda.penertbit ANDI Yogyakarta

 

Ramli muchlis,dkk. cetakan ke 3.2015.Deteksi Dini.Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

 

trinadewi ni wayan,dkk.hubungan tingkat pengetahuan dan sikap remaja remaja putri tentang kanker payudara dengan prilaku melakukan pemeriksaan payudara sendiri.http://stikeswiramedika.ac.id/wp-content/uploads/2014/.pdf diunduh tanggal 21-12-2015,jam 20: 30 wib

 

Wibisono Nancy,2009.Melawan kanker payudara pencegahan dan pengobatanya.Restu Agung